mistressesanonymous.com – Warga Surabaya menunjukkan antusiasme tinggi setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan terkait kewajiban pemerintah menyediakan pendidikan gratis di tingkat dasar dan menengah. Putusan ini menegaskan hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan tanpa beban biaya. Banyak warga menyambut baik keputusan ini dan menilai langkah MK sebagai bentuk keadilan yang selama ini dinanti-nantikan.
Orang Tua Merasa Terbantu secara Ekonomi
Banyak orang tua di Surabaya merasa keputusan ini akan meringankan beban keuangan keluarga mereka. Sri Wahyuni, ibu tiga anak yang tinggal di kawasan Rungkut, mengaku sangat lega. Ia mengatakan bahwa selama ini, ia harus mengatur ulang keuangan rumah tangga setiap kali memasuki tahun ajaran baru. Dengan adanya keputusan ini, ia berharap anak-anaknya bisa bersekolah tanpa rasa khawatir soal biaya.
Tokoh Pendidikan Apresiasi Komitmen Negara
Tokoh pendidikan di Surabaya juga menyambut positif putusan tersebut. Kepala Sekolah SMPN 12 Surabaya, Bambang Hariyanto, menilai keputusan ini sebagai wujud nyata komitmen negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengawasi implementasi putusan MK agar tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar terwujud dalam layanan pendidikan.
Aktivis Sosial Dorong Pemerintah Daerah Bergerak Cepat
Aktivis sosial dan pendamping masyarakat Surabaya, Nur Kholis, meminta pemerintah slot 10k daerah segera menindaklanjuti putusan tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemkot Surabaya harus menyusun ulang anggaran dan kebijakan pendidikan agar selaras dengan amanat MK. Menurutnya, tidak ada alasan lagi bagi pemerintah untuk menunda pelaksanaan sekolah gratis, karena dasar hukumnya sudah sangat jelas.
Pelajar dan Guru Sambut Harapan Baru
Sementara itu, para pelajar dan guru turut menyambut gembira kabar ini. Siswa SMA di Surabaya, Dinda Ayu, mengatakan bahwa ia kini merasa lebih tenang karena tidak akan membebani orang tuanya. Di sisi lain, guru-guru berharap pemerintah memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik agar kualitas pengajaran tetap terjaga meskipun biaya pendidikan digratiskan.
Warga: Keputusan Ini Terlambat Tapi Tetap Disyukuri
Beberapa warga menyampaikan bahwa keputusan ini seharusnya sudah keluar sejak lama. Mulyono, seorang buruh harian lepas di kawasan Kenjeran, mengatakan bahwa banyak anak-anak di lingkungannya sudah putus sekolah karena biaya. Meski terlambat, ia tetap bersyukur karena masih ada harapan bagi generasi selanjutnya untuk menikmati pendidikan yang layak tanpa biaya.
Saatnya Pemerintah Bekerja Nyata
Putusan MK membuka peluang besar bagi pemerataan pendidikan di Indonesia, khususnya di Surabaya. Masyarakat berharap pemerintah tidak sekadar berhenti pada pernyataan, tetapi segera melakukan aksi nyata di lapangan. Kini, semua mata tertuju pada pemerintah daerah untuk membuktikan komitmennya dalam menyediakan pendidikan yang benar-benar gratis dan berkualitas bagi semua warga.