mistressesanonymous.com – Pada tanggal 15 Juni, terjadi sebuah pertukaran tahanan yang signifikan antara Swedia dan Iran, melibatkan pembebasan Hamid Noury, mantan pejabat Iran yang terlibat dalam eksekusi massal pada tahun 1988, serta Johan Floderus dan Saeed Azizi, dua warga negara Swedia yang sebelumnya ditahan di Iran.
Detail Pelaku dan Proses Pertukaran Tahanan:
- Hamid Noury: Mantan pejabat Iran ini telah dihukum di Swedia karena perannya dalam eksekusi massal tahanan politik di Iran pada tahun 1988. Noury ditangkap di bandara Stockholm pada tahun 2019 dan dijatuhi hukuman seumur hidup berdasarkan tuduhan kejahatan perang, yang mencakup eksekusi massal dan penyiksaan di penjara Gohardasht, Karaj, Iran.
- Johan Floderus dan Saeed Azizi: Johan Floderus, seorang karyawan Uni Eropa, ditangkap di Iran pada tahun 2022 atas tuduhan menjadi mata-mata untuk Israel dan “korupsi di muka bumi,” yang merupakan kejahatan berat yang berpotensi mendatangkan hukuman mati. Saeed Azizi, yang memiliki kewarganegaraan ganda Swedia-Iran, ditahan pada November 2023 atas tuduhan yang oleh pemerintah Swedia dikategorikan sebagai “kesalahan.”
Pernyataan dari Pemerintah Swedia:
Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, mengungkapkan bahwa kedua warga negaranya saat ini dalam perjalanan kembali ke Swedia. Beliau mengkritik Iran atas penggunaan kedua individu sebagai alat negosiasi untuk membebaskan Noury, menggambarkan taktik tersebut sebagai manipulatif dan sinis. Kristersson menegaskan peran pemerintah dalam melindungi warga negaranya dan mengapresiasi upaya intensif badan keamanan Swedia dalam menangani negosiasi ini.
Peran Mediator Oman:
Kementerian Luar Negeri Oman, yang bertindak sebagai mediator, memainkan peran krusial dalam negosiasi ini, memfasilitasi kesepakatan pembebasan bersama yang mengatur pemindahan para tahanan dari Teheran dan Stockholm.
Status Tahanan Lainnya:
Meskipun Floderus dan Azizi telah dibebaskan, masih terdapat warga negara ganda Swedia-Iran lainnya, seperti Ahmadreza Djalali, yang tetap dipenjara di Iran. Djalali, seorang dokter pengobatan darurat, ditangkap pada tahun 2016 selama kunjungan akademis ke Iran.
Pertukaran tahanan ini mencerminkan dinamika kompleks dalam hubungan diplomatik dan keamanan internasional antara Swedia dan Iran, menunjukkan pentingnya negosiasi transnasional dan upaya diplomatik dalam menangani kasus-kasus keamanan dan hukum lintas negara.