Telegram di Ambang Penutupan di Indonesia karena Isu Judi Online

mistressesanonymous.com – Telegram, aplikasi perpesanan yang sedang naik daun, kini menghadapi tantangan besar di Indonesia. Meskipun aplikasi ini mengejar ketertinggalannya dari WhatsApp dengan target mencapai satu miliar pengguna aktif bulanan dalam waktu satu tahun, seperti yang diungkapkan oleh pendiri Telegram, Pavel Durov, persaingannya dengan WhatsApp masih cukup jauh mengingat WhatsApp sudah memiliki dua miliar pengguna aktif bulanan.

Di Indonesia, kepopuleran Telegram terancam karena isu judi online. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Budi Arie Setiadi, Telegram telah digunakan sebagai platform untuk berjudi online, aktivitas yang saat ini sedang gencar diberantas oleh Presiden Joko Widodo. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengeluarkan peringatan keras kepada penyelenggara jasa internet dan platform digital yang tidak proaktif dalam memberantas judi online, dengan Telegram dinilai sebagai salah satu yang kurang kooperatif.

Budi Arie Setiadi menekankan bahwa pemerintah telah melihat upaya serius dari platform lain seperti Google dalam mengatasi masalah judi online melalui penerapan teknologi kecerdasan buatan. Namun, kegagalan Telegram untuk menunjukkan komitmen yang sama telah menempatkan platform ini dalam risiko penutupan oleh pemerintah.

Sebelumnya, pada tahun 2017, Telegram juga pernah mengalami pemblokiran sementara oleh Kominfo karena alasan konten radikalisme dan terorisme. Pavel Durov sendiri harus terlibat langsung untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan pemerintah Indonesia, yang berakhir dengan kesepakatan Telegram untuk mematuhi peraturan setempat. Namun, dengan munculnya isu judi online, Telegram kembali berada dalam sorotan dan berpotensi menghadapi pemblokiran kembali jika tidak segera mengambil tindakan yang efektif.

Situasi ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh platform digital dalam mematuhi regulasi lokal sambil menjaga pertumbuhan pengguna secara global. Telegram kini berada di persimpangan jalan, di mana keputusannya dalam waktu dekat akan menentukan masa depannya di pasar Indonesia.